RSS

Resensi film Iron Man 3



Pada film Iron Man 3  kali ini Tony Stark,  juragan Stark Industries sekaligus sang Iron Man, menghadapi musuh bernama Mandarin (Ben kingsley), ketua grup teroris internasional. Mandarin gemar menebar teror yang membuat bahkan Presiden Amerika Serikat ciut. Stark mencurigai Mandarin bekerjasama  dengan Aldrich Killian (Guy pearce), seorang ilmuwan yang dulu di ajak kerja sama dan sempat diabaikan oleh Stark.

Killian didukung oleh ilmuwan lain, Maya Hansen (Rebecca hall), yang memiliki teknik regenerasi dengan cepat. Ini berarti luka sekecil atau sebesar apapun pada tubuh manusia sembuh dengan sendirinya, hanya dalam waktu beberapa detik. Itulah yang menjadi lawan dari Iron man.

Rumah Stark di hanjurkan oleh Mandarin hingga Stark di kabarkan tewas oleh peristiwa itu
Bersama Harley, bocah berusia 10 tahun yang serba ingin tahu, Stark menyelidiki sisa-sisa ledakan di kota itu yang mirip dengan serangan Mandarin di Los Angeles. Ia menemukan bahwa ledakan tersebut dilakukan oleh tentara dari program Extremis, uji coba yang memungkinkan penggunanya pulih dari cedera parah. Akan tetapi, jika metabolisme tubuh pengguna tidak mampu menyerap Extremis, tubuhnya akan panas dan meledak. Setelah para veterannya mulai tidak stabil dan meledak
Beberapa kecanggihan teknologi pada film Iron Man 3 seperti Seragam terbarunya terdiri dari sejumlah komponen yang mampu terbang sendiri untuk hinggap di tubuh Stark, diapun juga bisa mengontrol baju Iron Mannya dari jarak jauh. Dan di awal film tampak firtual ruangan dimana kita seolah-olah berada di tempat lain yang di presentasikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar