akarta, KompasOtomotif
– Yamaha R15 yang saat ini masih hangat diperbincangkan harus dicicipi.
Apalagi, dia tidak sendirian, masih ada CBR150R. Meski kabarnya nanti
bakal tergantikan dengan sport 150cc baru dari Honda untuk bersaing. KompasOtomotif menjajal keduanya, mengintimi selama beberapa hari untuk memberi konklusi.
Setelah membandingkan tampang, yang juga perlu digarisbawahi adalah
kenyamanan dan ergonomi. Memang, keduanya bukan kendaraan sehari-hari
yang sejati. Mereka lahir di ranah sport yang peruntukannya lebih ke
arah memenuhi kebutuhan gaya hidup. Namun bukan berarti bagian ini tak
boleh diamati.
Posisi duduk
Bagian paling gampang dirasakan
adalah jok. Di CBR150R jok lebar membuat kaki terasa kurang mengapit,
tapi kelebihannya duduk jadi lebih nyaman didukung busa yang empuk.
Jarak jok dengan tanah juga tak begitu tinggi, memudahkan untuk naik
dengan cepat.
Jalan pelan-pelan untuk merasakan posisi duduk, setang terasa tak
begitu lebar. Logikanya, jika dipakai di jalanan lebih mudah
dikendalikan. Posisi duduk juga tidak terlalu menunduk, dikombinasikan
dengan penempatan pijakan kaki yang pas. Riding jarak jauh tidak akan
cepat lelah.
Untuk boncenger, posisi duduk juga nyaman karena tidak terlalu tinggi dan merosot. Adanya pegangan tangan di bodi belakang membantu boncenger untuk ”bertahan”, atau bisa juga sebagai penahan jika ingin menggeser sepeda motor.
KompasOtomotif lalu pindah ke R15. Duduk di atasnya langsung
terasa aura sport yang kental. Jarak jok dengan setang cukup jauh dan
rendah, membuat pengendara harus lebih menunduk. Desain jok meruncing,
sehingga paha lebih mantap mengapit tangki. Busa jok cukup empuk.
Ditambah pijakan kaki yang agak menjorok ke belakang, membuat posisi
duduk benar-benar terasa seperti naik sepeda motor balap. Bodi sepeda
motor belakang yang nungging berdampak pada jok yang juga agak tinggi. Untuk naik harus ekstra hati-hati dan wajib berpijak pada satu pijakan kaki belakang.
Kenyamanan
Tiba saatnya menguji kenyamanan. Naik
CBR150R terasa melayang. Setang pendek dan bodi ramping membuatnya
lincah untuk bermanuver. Honda berhasil memberikan kesan ringan dalam
balutan tampang yang agresif.
Karena posisi duduk yang tidak terlalu menunduk, sepeda motor ini
bisa jadi alternatif untuk aktivitas sehari-hari jika sudah bosan naik
skutik. Pergelangan tangan tidak cepat lelah menahan laju kendaraan
ditambah bobot tubuh sendiri. Digeber dengan membawa boncengan masih
lincah dan nyaman.
Ganti naik R15, nuansa berganti dengan pengendalian yang jauh lebih
sporty. Posisi duduk membungkuk, kaki menukik dan dengkul terasa lebih
dekat ke tanah. Jika dikendarai jarak jauh dan dalam kondisi macet,
pergelangan tangan akan cepat lelah karena menanggung beban tubuh dan
laju kendaraan.
Untuk penumpang yang dibonceng, harus ekstra waspada ketika sepeda
motor direm, karena tidak ada pegangan di bagian belakang sepeda motor.
Apalagi, posisinya juga jauh lebih tinggi ketimbang rider. Meski demikian, posisi seperti ini menguntungkan dari sisi aerodinamika.
Konklusi
Kesimpulannya, seperti yang pernah
diklaim Yamaha, R15 adalah sepeda motor untuk gaya hidup, dipakai untuk
nongkrong dan menaikkan kelas. Karena dari karakternya, memang lebih
cocok digeber di sirkuit ketimbang di jalan raya. Sementara Honda
CBR150R adalah sepeda motor sport yang cukup ramah dipakai sehari-hari.
sumber :http://otomotif.kompas.com/read/2014/05/10/1054434/Mana.Lebih.Nyaman.R15.atau.CBR150R.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kotwp
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar