Keunggulan dalam teknologi robotik tak dapat dipungkiri
telah lama dijadikan ikon kebanggan negara-negara maju di dunia. Kecanggihan
teknologi yang dimiliki, gedung-gedung tinggi yang mencakar langit, tingkat
kesejahteraan rakyatnya yang tinggi, kota-kotanya yang modern, belumlah terasa
lengkap tanpa popularitas kepiawaian dalam dunia robotik.
Menurut fu, et al. (1987)
penelitian dan pengembangan pertama yang berbuah produk robotik dapat dilacak
mulai dari tahun 1940-an ketika Argone National Laboratories di Oak Ridge, Amerika,
memperkenalkan sebuah mekanisme robotik yang dinamai master-slave manipulator.
Robot ini digunakan untuk menangani material radioaktif. Kemudian produk
pertama robot komersial diperkenalkan oleh Unimation Incorporated, Amerika pada
tahun 1950-an.
Hingga belasan tahun kemudian langkah komersial ini telah
diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain. Namun demikian, seperti ditulis dalam
beberapa sumber, penelitian intensif dibidang teknologi robotika dan niatan menjadikan
robotik sebagai sebuah disiplin ilmu kala itu belum terpikirkan. Baru setelah
dunia mulai menapak ke jaman industri pada pertengahan tahun 60-an kebutuhan
akan otomasi makin menjai-jadi. Pada saat itulah robotik diterima sebagai
disiplin ilmu baru yang mendampingi ilmu-ilmu dasar dan teknik yang telah mapan
sebelumnya.
Di negara-negara yang telah mapan kala itu, seperti Amerika, Inggris,
Jerman dan Perancis mulai bermunculan grup-grup riset yang menjadikan robotik
sebagai temanya, kemudian diikuti oleh Jepang, yang dipelopori oleh ilmuwan-ilmuwan
yang baru pulang dari menimba ilmu di Amerika. Bahkan, di kemudian hari
Jepang-lah yang tercatat sebagai negara yang paling produktif dalam mengembangkan
teknologi robot. Hal ini tidak lain karena jepang gigih dalam melakukan
penelitian teknologi infrastruktur seperti komponen dan piranti mikro (microdevices)
yang akhirnya bidang ini terbukti sebagai inti dari pengembangan robot modern.
Dewasa
ini mungkin definisi robot industri itu sudah tidak sesuai lagi karena teknologi
mobile robot sudah dipakai secara meluas sejak tahun 80-an. Seiring itu pula
kemudian muncul istilah robot humanoid, animaloid, dan sebagainya. Bahkan kini
dalam industri spesifik seperti industri perfilman, industri angkasa luar dan industri
pertahanan atau mesin perang, robot arm atau manipulator bisa jadi hanya menjadi
bagian saja dari sistem robot secara keseluruhan.
Robotik memiliki unsur yang
sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau terapan yang lain dalam berkembang.
Ilmu dasar biasanya berkembang dari suatu asa atau hipotesis yang kemudian
diteliti secara metodis. Ilmu terapan dikembangkan setelah ilmu-ilmu yang
mendasarinya berkembang dengan baik. Sedangkan ilmu robotik lebih sering
berkembang melalui pendekatan secara praktis pada awalnya.
Kemudian melalui
suatu pendekatan atau perumpamaan dari hasil pengamatan perilaku mahluk hidup
atau benda/mesin/peralatan bergerak lainnya dikembangkanlah penelitian secara
teoritis. Dari teori kembali kepada praktis, dan dari robot berkembang menjadi
lebih canggih. Mekatronik adalah istilah umum yang menjadi popular seiring dengan
perkembangan padu mekanik dan elaktronik. Mekatronik terdiri dari 4 disiplin
ilmu, yaitu mekanik (mechanics), elektronik, teknik kontrol berbasis prosesor
serta pemrograman seperti halya dalam bidang robotik. Sebuah produk mekatronik belum
tentu robotik, namun robot pasti mekatronik.
Banyak produk mekatronik disekeliling
kita, misalnya mesin cuci, CD/DVD/ video/cassette player, walkman hingga vacuum
cleaner. Dalam bidang otomotif produk mekatronik yang diterapkan pada mobil
yaitu ABS (anti lock breaking Sistem), active suspension sistem, dsb. Dalam
dunia industri, perdagangan dan gedung-gedung perkantoran dikenal berbagai
peralatan otomatis seperti pintu otomatis, lift, escalator, mesin fotocopy, dan
masih banyak lagi.
Penelitian bidang robotik dalam kehidupan organik (bio
science) juga semakin mendalam dan bahkan cenderung tak teduga arahnya. Jika
dalam dunia kedokteran telah dikenal teknik kloning mahluk hidup yang
kontroversial itu, maka dalam dunia robotik
juga dikenal suatu proyek penelitian yang disebut sebagai implant sensor/actuator
atau implant interface. Interface berupa chip IC berukuran micro ditanamkan ke dalam
mahluk hidup dengan tujuan agar komputer dapat di luar dapat mengendalikan dan
atau memonitor kegiatan saraf organic manusia secara langsung di dalam pembuluh
darah atau saraf tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar